Senin, 11 Mei 2009

Tokoh : An Nawawi

Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi (الإمام العلامة أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الدمشقي), atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Beliau lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 1233 dan wafat pada tahun 1278. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Beliau adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadits.
Sang Imam belajar pada guru-guru yang amat terkenal seperti Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abul Baqa, Khalid bin Yusuf Al-Maqdisi An-Nabalusi dan Jamaluddin Ibn Ash-Shairafi, Taqiyuddin bin Abul Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar. Dia belajar fiqih hadits (pemahaman hadits) pada asy-Syaikh al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi Al-Andalusi. Kemudian belajar fiqh pada Al-Kamal Ishaq bin Ahmad bin usman Al-Maghribi Al-Maqdisi, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh dan Izzuddin Al-Arbili serta guru-guru lainnya.
Tidak sedikit ulama yang datang untuk belajar ke Iman Nawawi. Diantara mereka adalah al-Khatib Shadruddin Sulaiman al-Ja’fari, Syihabuddin al-Arbadi, Shihabuddin bin Ja’wan, Alauddin al-Athar dan yang meriwayatkan hadits darinya Ibnu Abil Fath, Al-Mazi dan lainnya.

Artikel diambil dari wikipedia

Selasa, 25 November 2008

Sains Dan Angka

Banyak orang berpikir dan berprasangka bahwa yang namanya sains adalah hitungan-hitungan dalam fisika dan hal-hal yang berkaitan dengan reaksi-reaksi kimia, ini membuat orang malas mempelajari sains (termasuk saya). Hal ini membuat saya berpikir, kenapa sih, yang namanya IPA harus pakai hitungan segala?.
Saya sebenarnya suka dengan ilmu-ilmu seperti fisika dan kimia. Di rumah, tak bosan-bosannya saya membaca karyanya Stephen Hawking yang berjudul "Riwayat Sang Kala, Dari dentuman besar sampai lubang hitam." karena buku itu memaparkan sains, khususnya kosmologi dengan gamblang, karena memang ditujukan kepada kalangan awam. Namun di sekolah, mendadak saja saya kehilangan selera dengan ilmu-ilmu itu, karena apa? lagi-lagi karena banyaknya hitungan dan persamaan-persamaan. Untunglah itu tidak selalu terjadi, terkadang ketika sedang semangat atau sedang membayangkan masa depan yang gemilang di jalur sains, maka insya Allah ilmu-ilmu macam itu akan saya hadapi dengan kepala dingin.

Sabtu, 22 November 2008

Kelengkapan Unsur di bumi


Pernahkah terpikir oleh anda ketika anda sedang berada di tengah kota atau sedang berada di pinggir jalan bahwa semua benda yang anda lihat ( selain manusia, hewan, langit, dan tumbuhan ) adalah berasal dari dalam bumi ?. Iya kan?. Coba saja pikirkan, Tuhan tidak menjatuhkan besi, aspal, semen dari langit, melainkan mereka itu diciptakan satu paket dengan bumi. Sedangkan anda lihat sendiri bermacam macam zat ada di bumi, yang diketahui manusia saja sudah ratusan unsur, bahkan ribuan bila senyawa-senyawa dihitung, dan bahan bakar matahari pun ada di bumi. Subhanallah, dengan zat apa sih Dia ciptakan bumi ?

(sumber gambar :pr4s.wordpress.com )

Jumat, 21 November 2008

Pintar Dan Beriman

Sebagian orang dari negeri-negeri barat mungkin berprasangka bahwa orang-orang islam adalah orang-orang yang kolot, yang suka kekerasan,bodoh, kotor, dan lain-lain. Namun tentu saja anggapan ini salah. Memang ada orang-orang islam yang memiliki kriteria seperti yang saya sebutkan di atas, namun itu hanya sebagian kecil, dan hal-hal itu tidak ada dalam ajaran islam.
Marilah kita ingat masa-masa keemasan islam, di masa itu banyak terdapat cendekiawan-cendekiawan muslim, seperti orang pada gambar di samping, dialah Ibnu Sina atau orang barat menyebutnya sebagai Avicenna.Orang yang sangat berjasa dalam bidang kedokteran, dia adalah seorang muslim. Tapi orang-orang islam zaman sekarang ternyata lebih mengenal Albert Einstein yang orang kafir daripada cendekiawan-cendekiawan muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan lain-lain.




(Sumber gambar :www.mendaki.org.sg)